Minggu, 21 April 2013

skema klasifikasi



DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR …………………………………………………………………………………………….
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………………………………
BAB I  PENDAHULUAN………………………………………………………………………………………...
A.    Latar Belakang ……………………………………………………………………………………………
B.    Rumusan Masalah ………………………………………………………………………………………...
C.    Tujuan …………………………………………………………………………………………………….
BAB II  PEMBAHASAN ………………………………………………………………………………………….
A.      Skema Klasifikasi Dewey Decimal Classification ……………………………………………………….
B.      Skema Klasifikasi Universal Decimal Classification (UDC) …………………………………………….
C.      Skema Klasifikasi Library of Congres Classification …………………………………………………….
D.      Skema colon classification ………………………………………………………………………………..
E.       Skema Bibliografi Classification …………………………………………………………………………
BAB III  PENUTUP ……………………………………………………………………………………………….
A.    Kesimpulan ……………………………………………………………………………………………….
B.    Saran ……………………………………………………………………………………………………...
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………………………………...




BAB 1
PENDAHULUAN
A.   Latar belakang
               Fungsi dan peranan perpustakaan pada saat ini menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan dan program yang ada dalam suatu lembaga atau institusi tertentu. Terlebih diperguruan tinggi, perpustakaan tidak dapat dipisahkan dari proses belajar dan mengajar mahasiswa dan dosen.
             Pada zaman era modern seperti saat sekarang ini, seorang pustakawan sering kali mengalami beberapa kendala, seperti  pembuatan kartu catalog yang dari tulisan tangan ke mesin ketik, kemudian beralih lagi ke computer seperti saat sekarang ini. Kendala lain adalah penyusunan buku di rak, dan skema klasifikasi dalam sebuah perpustakaan. Dengan keadaan seperti saat sekarang ini, seorang pustakawan harus bisa memilih struktur skema klasifikasi.
            Dalam pemilahan bahan perpustakaan (klasifikasi) merupakan kunci mendasar bagi proses-proses lainnya untuk bisa berjalan secara sistematis. Pemilahan bahan pustaka bertujuan untuk membagi bahan-bahan perpustakaan yang ada menjadi berbagai kelompok sesuai dengan tema, judul, penulis, dan parameter lainnya yang akan memudahkan penempatan bahan pustaka tersebut dalam rak buku, serta yang lebih penting lagi adalah untuk memudahkan proses pemanggilan kembali (recalling) ketika buku-buku tersebut dibutuhkan. Didunia perpustakaan internasional, dikenal berbagai macam klasifikasi, dari yang tradisional sampai yang paling modern seperti saat sekarang ini. Ada librariy Off Congress Classification, Dwey Decimal Classification, Dickinson Classification, Brinkler Classification, Colon Classification dan lain sebagainya. 
             Tapi secara umum, sistem klasifikasi perpustakaan dapat dibedakan menurut ciri pengelompokannya, yaitu :
  1. Klasifikasi Artifisial : pengelompokan bahan pustaka berdasarkan ciri atau sifat-sifat lainnya
  2. Klasifikasi Utility :Pengelompokan bahan pustaka dibedakan berdasarkan kegunaan dan jenisnya.
  3. Klasifikasi fundamental: Pengelompokan bahan pustaka berdasarkan ciri subyek. Pengelompokan bahan pustaka berdasarkan sistem ini mempunyai beberapa keuntungan, diantaranya:
    1. Bahan pustaka yang subyeknya sama atau hampir sama, letaknya berdekatan.
    2. Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menilai koleksi yang dimiliki dengan melihat subyek mana yang lemah dan mana yang kuat.
    3. Memudahkan pemakai dalam menelusur informasi menurut subyeknya.
B.  Rumusan masalah

a.    Apakah unsur – unsur  pokok dalam Dewey Decimal Classification ( DDC  ) ?
b.    Bagaimanakah  struktur  kelas  utama Universal Decimal Classification
(  UDC  ) ?
c.    Bagaimanakah struktur kelas utama Library of Congres Classification (  LCC  ) ?
d.   Apakah definisi COLON CLASSIFICATION ( CC ) ?
e.    Apakah definisi Bibliografi Classification ( BC ) ?

C.   Tujuan

a.    Untuk mengetahui skema klasifikasi DDC, UDC, LCC, CC, BC.
b.     Untuk membedakan skema klasifikasi DDC, UDC, LCC, CC, BC.
























BAB 2
PEMBAHASAN

A.Skema Klasifikasi Dewey Decimal Classification

                 Sistem ini diciptakan Melvile Dewey pada tahun 1873, yang terbit pertama pada tahun 1876 setebal 44 halaman dan diterbitkan dengan nama anonim. Bagan kelas utama yang dibagi menjadi 1000 kategori bernomor 000-999 yang mencakup keseluruhan ilmu pengetahuan yang dibuat dalam susunan yang sistematis dan teratur.
             Pembagian ilmu pengetahuan pada DDC dimulai dari koleksi utama yang masing-masing dirinci lagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, yakni menjadi suatu urutan yang logis dan biasanya dimulai dari yang bersifat umum ke yang bersifat khusus, DDC memiliki prinsip decimal, hierarki, . Dengan demikian, DDC terdiri dari atas kelas  utama, divisi, seksi, dan subseksi yang dirinci lagi secara lebih detail.

Ø Unsur - unsur  Pokok  dalam  DDC

       DDC memiliki unsur-unsur pokok, yakni sebagai berikut:
         1)      Sistematika
                DDC menggunakan sistematika berupa bagan yang berisi pembagian ilmu pengetahuan berdasarkan pada prinsip-prinsip tertentu.
2)      Notasi

      Notasi merupakan lambang atau symbol yang berupa angka yang mewakili subjek tertentu. Setiap angka mempunyai arti dan maksud tertentu. Agka-angka itu disebut nomor klasifikasi yang menunjukkan struktur ilmu pengetahuan secara keseluruhan.
     Notasi yang baik adalah notasi yang singkat, sederhana, dan mudah dikembangkan pada masa-masa mendatang, sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan.
     Notasi yang menunjukkan struktur ilmu pengetahuan, misalnya:
a)    Ilmu-ilmu sosial
                                    Pendidikan
                                    371                  Hal-hal umum tentang pendidikan
                                    372                  Pendidikan dasar
                                    372.2               Sekolah dasar
b)   Bahasa
                                    410                  Bahasa Indonesia
                                    411                  Fonologi bahasa Indonesia & sistem tulisan
                                    411.5               Fonologi bahasa Indonesia
                                    411.52             Ejaan dan ucapan

Ø Indeks Relatif
Indeks relative menunjuk pada sejumlah tajuk yang disertai rincian aspek-aspeknya dan disusun secara alfabetis serta memberikan petunjuk yang biasanya berupa nomor kelas.
Contoh:
Hewan
                        Anatomi                      591.4
                        Cerita tentang             800
                        Kedokteran                 636.089
                        Menggambar               743.6
                        Pertunjukkan               791.8

Meskipun sistem klasifikasi itu di lengkapi dengan indeks relative, pengklasifikasi tidak boleh langsung memberikan nomor/notasi pada suatu koleksi dengan angka  yang diperoleh melalui indeks relative. Untuk menentukan nomor klasifikasi suatu koleksi dengan nomor tertentu, pengklasifikasi harus mengecek lebih dahulu pada bagan klasifikasi.
     Indeks itu dikatakan relative karena mencatat aspek-aspek yang tersebar dalam berbagai bagan/nomor, lalu dikumpulkan menjadi satu dalam jajaran abjad. Disamping itu, dalam sistem DDC ada indeks spesifik, yakni indeks yang hanya menunjukan satu aspek atau satu tempat. 

Ø Tabel Pembantu
Table pembantu berupa notasi khusus yang digunakan untuk menyatakan aspek tertentu. Table-tabel pembantu itu berupa beberapa hal sebagai berikut:
·            Subdivisi standar
·            Tabel wilayah
·            Tabel subdivisi kesusastraan
·            Subdivis bahasa
·            Tabel ras
·            Bangsa dan etnis
·            Tabel bahsa, dan lainnya. 


Ø  Pembagian Subjek

    Di dalam sistem DDC, subjek-subjek dibagi dari subjek besar (kelas utama) menjadi kecil (divisi), lalu dibagi lagi menjadi lebih kecil (subdivisi), dan lebih rinci lagi (tabel lengkap). Misalnya :

Kelas Utama (Ringkasan I)
000    - Karya umum
100    - Filsafat
200    - Agama
300    - Ilmu social
400    - Bahasa
500    -Ilmu pengetahuan murni
600    -Ilmu   pengetahuan terapan/teknologi
700    - Seni, olahraga
800    - Kesusastraan
900    - Sejarah, geografi.
Divisi (Ringkasan II)
300    - Ilmu sosial
310    - Statistik umum
320    - Ilmu politik
330    - Ilmu ekonomi
340    -ilmu hukum
350    - administrasi negara
360    - layanan sosial
370    - pendidikan
380    - perdagangan
390    - adat istiadat
Subdivisi (Ringkasan III)
370    - pendidikan
371    - hal-hal umum tentang pendidikan
372    - pendidikan dasar
373    - pendidikan lanjutan
374    - pendidikan orang dewasa
375    - kurikulum
376    - pendidikan wanita
377    - sekolah dan agama
378    - pendidikan tinggi
379    - pendidikan dan Negara
Bagan Lengkap
372.1 - soal-soal umum
372.2 - sekolah dasar
372.3 - sains dan teknologi
372.4 - membaca
372.5 - kesenian dan pekerjaan tangan
372.6 - bahasa dan kesusastraan
372.7 - matematika
372.8 - lain-lain mata pelajaran
372.9 - pengolahan historis, geografis, perseorangan. 




















B.     Skema Klasifikasi  Universal  Decimal Classification  (UDC)
UDC merupakan adaptasi dari DDC. Penyusunnya adalah Paul Otlet dan Henry La Fontaine (Belgia), Frits Donker Druyvis (Beanda) dan para anggota anonim (bermacam-macam kebangsaan) tidak terhitung jumlahnya yang tergabung dalam Federation International de Documentation (FID).
Struktur kelas utama UDC sama halnya dengan DDC, yakni dengan angka utama satu digit. Struktur kelas utama UDC sebagai berikut:
0   general bibliography, libraries, etc
1        Filsafat, metafisika, psikologi, logika, etika
2        Agama, theologi
3        Ilmu-ilmu sosial
4        (kini kosong, semula untuk linguistik, filologi)
5        Matematika dan ilmu-ilmu alam
6        Ilmu-ilmu terapan, kedokteran, teknologi
7        Seni, rekreasi, hiburan, olah raga
8        Linguistik, filologi, sastra,belles-lettres
9        Geografi, biografi, sejarah

   Klas-klas khusus sangat menyimpang dari DDC. Untuk subyek-subyek majemuk sejumlah besar analisis san sintesis menggantikan enumerasi yang meluas di DDC. Ada dua jenis tabel yaitu tabel utama dan tabel pembantu, yang menunjukkan perluasan dari enumeratif menjadi analitiko sisntesis dari unsur-unsur yang ada pada UDC dan membentuk satu notasi.
Notasi merupakan kode yang mewakili suatu konsep dalam klasifikasi dan pada umumnya menunjukkan suatu tatanan. Himpunan tersusun dalam sistem klas yang sistematis, tetapi hanya akan kelihatan nyata ketika notasi berhubungan dengan konsep yang melekat pada urutan masing-masing angka arab selain itu, cukup terdapat mnemonik, tetapi dalam jumlah yang berlebih. Sulit disesuai untuk menggunakan komputer.
UDC lebih mampu memberi hubungan subyek dari pada DDC. Kemampuan ini diperoleh dari penggunaan indikator faset atau simbol yang menandai bagian komponen sebuah nomor kelas (sulistyo-Basuki, 1991).





C.Skema Klasifikasi Library of Congres Classification

Library of congress didirikan pada tahun 1800. Pada mulanya klasifikasi menggunakan sistem ukuran (folio, quarto, octavo dan sebagainya). Dengan subsidi nomor perolehan (accessing number). Sejak tahun 1812 koleksi berkembang hingga 3000 volume, maka diperlukan sistem klasifikasi yang baik. Mulai tahun 1902 oleh para anggota library of congress AS diterbitkan skema klasifikasi.
Struktur kelas LCC berdasarkan pada Cutter’s expansive Classification (1893). Kurang lebih 20 kelas utama disusun dalam urutan alfabetis sebagai berikut:
A         general works, polygraphy
B         religion
C         Auxiliary Science of History
D         General and old world history
E-F      american history

G         geography, maps, anthropology, recreation

H         social sciences
J           political sciences
K         law
L          education
M         music, books on music
N         fine arts
P          languages and literature
Q         science
R         medicine
S          agriculture
T          technology
U         military science
V         naval science
Z          bibliography, library science
Huruf yang dikosongkan yaitu : I, O, W dan X disediakan untuk perluasan. Tidak ada patokan yang nampak dalam urutan ini. Untuk notasi pada LCC merupakan campuran huruf dan angka bulat. Tidak hierarkhis dan ekspresif dan sama sekali tanpa mnemonik. Kemudahan menerima dicapai dengan mengosongkan tempat beberapa penggunaan pembagian desimal apabila tempat kosong itu terisi. Indeks berabjad LCC, setiap kelas mempunyai indeks masing-masing (tidak ada indeks khusus), istilah-istilah penting banyak yang tidak terdaftar, serta dikacaukan dengan pengulangan sub-bagian seperti tabf terdapat dalam bagan.
     D. Colon classification

Colon Classification (CC) merupakan bagan analitik-sintetik, dan pertama kali diperkenalkan oleh S.R. Ranganathan di India. Edisi pertama diterbitkan pada tahun 1933, dan edisi berikutnya muncul tahun 1939, 1950, 1952, 1957, 1960, dan 1963. Dr. Ranganathan adalah seorang ahli teoretis kenamaan di bidang klasifikasi perpustakaan, dan telah menerbitkan karya-karya tentang klasifikasi seperti Prologomena to Library Classification (edisi kedua tahun 1957); Library Classification Fundamental and Procesure (1944); Elements of Library Classification Classification (edisi ketiga tahun 1962); Classification and Communication (1951); Depth Classification (1953);

Colon Classification mempunyai tujuan untuk menganalisis bidang subjek studi ke dalam unsur-unsur pokok atau faset-faset (faset arti harfiahnya adalah segi, sanding, atau permukaan). Dengan demikian, suatu bidang pengetahuan (suatu kelas atau subjek) bisa dibagi ke dalam sub-subkelas (subkategori) dengan menerapkan karakteristik klasifikasi. Contoh: Perpustakaan bisa dibagi ke dalam kategori-kategori kepemilikan (seperti misalnya perpustakaan umum, khusus, pribadi, dsb.); atau sesuai dengan status pendidikan (sekolah atau khusus); atau status fisik pengguna (misalnya rumah sakit); atau bidang yang dicakup (misalnya kedokteran), dsb. Kesemua seri rangkaian yang didasarkan kepada seperangkat karakteristik yang berkaitan itu, disebut faset perpustakaan.
Colon Classification menggunakan simbol-simbol yang menunjukkan faset dari subyek bahan perpustakaan. Faset tersebut adalah :
, [personality]]
   ; [[matter]] or property
   : [[energy]]
   . [[space]]
   ' [[time]]




     E.  Skema Bibliografi Classification
sistem untuk susunan berurutan dari karya diterbitkan (dan bahan dokumenter tertentu) oleh kelas, subclass, dan subdivisi lebih rinci dalam urutan logis dan korelasi atas dasar fitur seperti konten, bentuk publikasi, dan pembaca. Dalam hal konten, klasifikasi perpustakaan dapat berupa umum atau tujuan khusus.
Perpustakaan-bibliografi klasifikasi membentuk dasar dari struktur katalog rahasia (entri dikelompokkan menurut subyek) dan file kartu bibliografi. Sistem klasifikasi yang digunakan untuk mengatur kepemilikan buku di perpustakaan dan berbagai jenis bahan dokumenter di agen-agen informasi. Mereka juga digunakan untuk mengelompokkan materi dalam buku pedoman bibliografi, untuk sistematisasi informasi dalam kamus dan referensi karya disusun sesuai dengan sistem klasifikasi, dan untuk mengumpulkan statistik di perpustakaan dan lembaga bibliografi. Di Uni Soviet dan luar negeri, terpusat klasifikasi telah diadopsi secara luas, yaitu, klasifikasi sebutan, atau angka, dicetak dalam publikasi.
Sebelum 19-an abad ke sistem klasifikasi enumeratif, yang subdivisi yang peringkat dalam urutan sederhana dalam serangkaian hirarki tunggal, yang dirancang. Yang paling terkenal ini adalah Sistem Desimal Dewey (1876) dan US Library of Congress Klasifikasi (1904). Dengan munculnya metode mengatur menurut jenis (sesuai dengan yang subdivisi standar mencerminkan bentuk publikasi atau geografis, fitur kronologis, atau lainnya yang dibuat di luar tabel klasifikasi utama) sistem enumeratif digantikan oleh sistem kombinasi yang membuat inklusi kemungkinan beberapa klasifikasi karakteristik nomor. Klasifikasi perpustakaan-bibliografi paling konsisten dari jenis ini adalah Klasifikasi Desimal Universal (UDC).
Pengembangan lebih lanjut dari teori dan praktek perpustakaan-bibliografi klasifikasi dimungkinkan penciptaan analitik-sintetik, atau multi-aspek, klasifikasi. Teori konstruksi mereka dikerjakan oleh sarjana India dan pustakawan SR Ranganathan (Klasifikasi Colon, 1933). Dalam multi-aspek klasifikasi ada nomor yang telah ditentukan tidak ada, skema klasifikasi hanya menyediakan subdivisi utama dan dilengkapi dengan tabel yang berbeda bekerja untuk setiap cabang pengetahuan sesuai dengan kategori (obyek, proses) yang merupakan ciri khas dari lapangan. Dengan menambahkan jumlah tabel kategori ke subdivisi dasar, adalah mungkin untuk memperoleh sebutan untuk konsep yang paling kompleks. Komposisi kategori dan urutan mereka dalam setiap cabang pengetahuan diatur oleh rumus multi-aspek.
Di Rusia salah satu perpustakaan-bibliografi sistem klasifikasi pertama ditemukan oleh pustakawan AI Bogdanov pada pertengahan abad ke-18. Pada abad ke-19 kontribusi yang signifikan bagi perkembangan teori dan praktek sistem klasifikasi dibuat oleh sejarawan AN Olenin, yang bekerja di luar skema klasifikasi untuk Perpustakaan Petersburg St Umum; oleh profesor kimia FF Reiss, yang sistem klasifikasi dirancang untuk Moskow Perpustakaan Universitas, dan oleh akademisi KM Ber, yang menciptakan sebuah sistem klasifikasi untuk Academy of Sciences Library. Petenis Rusia sebelum revolusi perpustakaan bibliografi klasifikasi adalah dari jenis enumeratif.
Sebelum sampai 1927 hampir seluruh perpustakaan di Uni Soviet menggunakan versi yang berbeda dari Sistem Desimal Dewey dan Klasifikasi Desimal Universal. Tabel ini tidak mengandung subdivisi yang memperhitungkan fenomena realitas Soviet. Sebuah revisi mendasar dari tabel untuk perpustakaan Soviet dilakukan selama bertahun-tahun di bawah kepemimpinan LN Tropovskii dan ZN Ambartsumian. Tabel Klasifikasi Perpustakaan diterbitkan dalam versi yang berbeda untuk umum, pedesaan, anak-anak, dan perpustakaan oblast, dan mereka diterjemahkan dan diterbitkan di republik-republik Uni dan di beberapa negara-negara sosialis. Pada saat yang sama, sistem kombinasi Soviet, Klasifikasi Perpustakaan-Kepustakaan, sedang dikembangkan, dirancang untuk perpustakaan ilmiah (publikasi selesai pada 1968). Dengan keputusan Dewan Menteri Uni Soviet (1962) Klasifikasi Desimal Universal diadopsi oleh teknis, perpustakaan medis, dan pertanian, dan oleh badan-badan informasi ilmiah dan teknis.












KATA PENGANTAR
Puji syukur  kita panjatkan kehadirat ALLAH Swt. Serta shalawat salam dan taslim kita tunjukkan kepada junjungan Nabi Muhammad Saw., begitu pula kepada sahabat-sahabatnya, keluarganya dan seluruh pengikut-pengikutnya sampai akhir zaman. Amin..
Juga ucapan terima kasih saya ucapkan kepada  Bapak Dosen yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk menyelesaikan tugas makalah ini. Dengan tugas yang telah di berikan oleh ibu, maka saya dapat mengetahui skema klasifikasi.
Tugas makalah ini saya selesaikan sesuai dengan kemampuan saya. Hal ini saya lakukan karna merupakan tanggung jawab atas tugas yang telah diberikan. Oleh karna itu demi kesempurnaan makalah ini, saya mengharpkan kritik dan saran yang membangun demi pembuatan makalah yang lebih bagus lagi ke depanya.




makassar, 3 april 2013                              
                               












BAB 3
PENUTUP
A.  Kesimpukan

a.        Klassifikasi  adalah penyusunan bersistem dalam kelompok atau golongan menurut  kaidah atau standar yang ditetapkan. Melakukan penentuan subjek untuk buku yang sudah di daftar dan menentukan no klasifakasi yang sesuai dengan subjek buku tersebut.
b.       Klasifakasi yang umum dipakai adalah Dewey Decamal Ckassification (DDC) yang dibuat oleh Melvil Dewey (1875).
c.        Skema klasifikasi DDC menggunakan 10 kelas utama, yaitu dimulai dari 000-099 karya umum, sampai 900-999 sejarah.
d.       Sistem klasifikasi UDC mempergunakan angka-angka dan beberapa tanda tertentu sebagai simbol  golongan sesuatu bidang ilmu pengetahuan.
e.        Skema klasifikasi LCC mempergunakan huruf dalam mklasifikasi sebuah bahab pustaka.
f.          Skema klasifikasi CC mempergunakan symbol-simbol dalam menunjukkan faset dalam sebuah perpustakaan.


B.     Saran

a.        Melihat perkembangan tekhnologi  saat ini yang semakin canggih, maka perpustakaan harus mengikuti perkembangan tekhnologi, baik bentuk fisikny, maupun dari segi pelayananya.
b.       Karna adanya berbagai macam skema klasifikasi, maka perlu adanya penguasaan skema klasifikasi, mulai dari DDC,UDC,LCC,CC,dll.Perbedaan skema klasifikasi DDC dengan UDC terletak pada penggunaan symbol yang digunakan oleh UDC, sedankan LCC menggunakan huruf, dan CC mengunakan symbol untuk menunjukkan faset dalam sewbuah perpustakaan.






DAFTAR PUSTAKA

Dittman, Helena and Jane Hardy. 2007. Learn Library of Congress Classification. United States : Total Recall Publication, inc.
Hamakonda, Towa dan J.N.B. Tairas. Pengantar Klasifikasi Persepuluhan Dewey. Jakarta: BPK: Gunung Mulya, 1995
Listariono. 2011. Katalogisasi Bahan Pustaka (Materi Disajikan Pada Diklat Pengelolaan Perpustakaan Sekolah Bagi Guru dan Pengelola Perpustakaan SDN Gampingan I Kecamatan Pagak Kabupaten Malang Tanggal 11 Juni 2011). Malang : UPT. Perpustakaan Universitas Negeri Malang. Dapat diakses pada library.um.ac.id/.../listariono%20-%20katalogisasi%20 bahan%20pust...
Sulistyo-Basuki. Pengantar ilmu perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1991.
Tjiptono, Fandy, (2008). Service management: mewujudkan layanan prima. Yogyakarta: Penerbit Andi.